Laporan wartawan Kompas Ayu Sulistyowati
BADUNG, SENIN — Tepat Hari Pahlawan, Monumen Perjuangan Bangsal dibuka setelah mengalami pemugaran. Monumen itu merupakan rumah berlantai dua yang pada masa perjuangan dipakai sebagai lokasi pertemuan bawah tanah para pejuang.
Sayangnya, sebelum dipugar, rumah itu belum mendapat perhatian masyarakat dan pemerintah. "Karena itu, agar bekas sejarah itu tidak hilang kami memugar dan melestarikannya," kata Sekretaris Pembangunan Wayan Windia.
Pemugaran itu diawali dengan acara Napak Tilas Perjuangan 47 regu atau 225 orang. Pemerintah Badung mengucurkan sekitar Rp 100 juta untuk pemugaran rumah, khususnya dari dua lantai menjadi tiga lantai.
Monumen Perjuangan Bangsal adalah sebuah rumah milik alm Bagus Made Wena di kawasan pertigaan Gaji-Dalung-dan Sempidi, Badung. Pada zaman perang kemerdekaan, rumah itu dimanfaatkan oleh para pemuda pejuang sebagai markas rahasia.
Made Wija Kusuma alias Pak Joko sebagai Ketua Pemuda Republik Indonesia Bali sangat sering memanfaatkan rumah itu sebagai tempat rapat untuk mengatur strategi perjuangan kemerdekaan di Bali.
Pertemuan rahasia yang sangat bersejarah di rumah Bangsal dilaksanakan pada 16 agustus 1945. Saat itu para pejuang mengatur strategi untuk merebut senjata tentara Jepang dan mengambil alih pemerintahan Jepang di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.